ASAHAN - Sebuah akun media sosial mencatut nama dan foto Bupati Asahan H. Surya, B.Sc dengan modus menyalurkan donasi untuk pembangunan Pesantren.
”Memang ada oknum tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Bupati Asahan sebagai pemilik salah satu media sosial yang menyebar berita kebohongan, dan saya pastikan itu bukan milik Bupati", ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Asahan Syamsuddin, pada hari Jumat, (16/12/2022).
Sebelumnya, Syamsuddin mengaku mendapat laporan terkait adanya akun di media sosial yang mengatasnamakan Bupati hendak menyalurkan donasi untuk pembangunan pesantren. Karena hal tersebut, dirinyapun segera meminta klarifikasi langsung dari Bupati Asahan.
“Saya telah mendapat klarifikasi langsung dari Pak Bupati, dan dirinya menegaskan bahwa itu bukanlah akun media sosial miliknya", tegas Syamsuddin.
Selanjutnya Syamsuddin menyampaikan pesan Bupati Asahan kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai jika ada yang menghubungi dan mengatasnamakan Bupati Asahan.
"Kalau diperhatikan, modus donasi pembangunan pesantren tersebut merupakan kerjanya orang yang tidak bertanggung jawab, karena tidak ada mekanisme pemberian bantuan yang dilakukan dengan mengirim pesan ke medsos, dan jelas itu adalah ulah orang yang memiliki kepentingan (penipuan)", jelasnya.
Syamsuddin juga menyarankan, bila ada masyarakat yang tertipu dengan pesan yang dikirimkan melalui media sosial tersebut untuk segera melaporkannya kepada aparat penegak hukum.
Lebih lanjut Syamsuddin meminta kepada masyarakat agar selalu waspada dan jangan langsung percaya terhadap pesan ataupun pemberitahuan yang dikirim oleh orang tak dikenal melalui media sosial.
Baca juga:
Wakil Bupati Tinjau Pelaksanaan Ujian PPPK
|
"Akan selalu ada limpahan informasi atau orang-orang tak bertanggung jawab yang wara-wiri di media sosial. Kalau sudah begini, kita harus mawas diri dalam menyaring informasi-informasi yang tersebar. Waspadai pula pengguna-pengguna tak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan yang jelas untuk mencegah terjadinya penipuan atau hal-hal lain yang tak diinginkan”, pungkas Syamsuddin. Edward Banjarnahor